(Review Based On PSP Version)
Pada jaman dahulu kala (atau tepatnya sekitar 15 tahun yang lalu) dunia fighting 2D identik dengan dua perusahaan dan dua titel: Capcom dan SNK yang memiliki tradisi penghasil game fighting yang berkualitas. Flagship dari Capcom tentunya adalah serial Street Fighter yang turut diperkaya dengan crossover dunia komik (ingat X-Men VS Street Fighter sampai Marvel VS Capcom?). SNK juga tidak kalah; mereka punya Fatal Fury, Art of Fighting, Last Blade sampai tentunya King of Fighters yang legendaris itu. Game fighting demi game fighting diluncurkan oleh mereka dan dominasi itu sepertinya tak terpatahkan sampai Arc System Works merilis Guilty Gear pada tahun 1998.
Guilty Gear memang menjadi game percobaan fighting bagi Arc System Works, tetapi adalahGuilty Gear X yang memasukkan nama developer ini menjadi kontender serius bagi Capcom dan SNK. Di saat para gitar mulai bosan dengan crossover tak habis-habisnya dari Capcom dan grafis King of Fighters-nya SNK yang tak kunjung mengalami peningkatan, sistem pertarungan Guilty Gear X yang cepat, musik rock yang menghentak ditambah kualitas gambar yang superb menjadikannya game 2D fighting terbaik dan terpopuler di masa itu. Dengan kemunduran (kebangkrutan?) SNK dan Capcom, Arc System Works praktis menguasai pasar game fighting 2D seorang diri, merilis update maupun lanjutan Guilty Gear.
Satu dekade lamanya Arc System Works terus identik dengan serial Guilty Gear sehingga para developernya merasa bahwa sudah saatnya mereka memiliki sebuah serial yang baru. Capcom selain punya Street Fighter punya Darkstalkers. SNK juga punya Fatal Fury selain King of Fighters. Berangkat dari sini, Arc System Works pun merilis BlazBlue: Calamity Trigger dengan menggunakan board Taito Type X2, engine yang sama yang dipakai oleh Capcom mendevelopStreet Fighter IV. Hasilnya jelas: BlazBlue menjadi salah satu game fighting tercantik yang pernah saya lihat di pasar saat ini, apa lagi para gitar tentu tahu kalau pengembang yang satu ini selalu saja menghadirkan karakter-karakter ‘ajaib’ dalam deretan roster fighter mereka. Mulai dari yang cool seperti Ragna, bishounen ala Jin, kawaii ala Noel, sampai yang downright weird macam Taokaka dan Arakune.
Saya pernah memainkan versi 360 dari game ini yang memiliki kualitas tampilan mirip dengan versi Arcadenya sehingga memainkan versi PSPnya tentu saja berimbas pada keindahan grafisnya. Banyak sekali detail-detail warna yang tinggi di background game ini terpaksa dikorbankan supaya gameplaynya BlazBlue Portable tetap mulus. Kendati demikian, kalau mau adilnya, BlazBlue Portable masihlah game 2D fighting tercantik di PSP sekarang ini. Dibandingkan dengan Darkstalkers atau Street Fighter Alpha Max? Lewat deh dua game itu.
Sebenarnya karakter dalam game ini jumlahnya terbilang sedikit. Di era di mana game fighting berloma-lomba mengeluarkan karakter sebanyak mungkin, BlazBlue bersikap bijaksana dan mengikutkan hanya 12 karakter dalam game ini. Kendati hanya 12 karakter, setiap satu dari mereka memiliki ciri fighting yang berbeda. Saya rasa semua gitar bakalan merasa terpuaskan dengan sekurang-kurangnya satu petarung di sini karena variasi yang mereka miliki. Itu tidak berarti semua karakter memiliki learning curve yang sama. Saya sudah mencoba semua karakter di sini dan menemukan beberapa seperti Jin lebih gampang dipelajari dibandingkan Rachel atau Bang. Kalau ditanya soal jagoan favorit saya, saya bakalan memilih Jin (seperti yang saya bilang, eksekusi jurus plus timing combonya relatif mudah) dengan cadangan Ragna dan Iron Tager.
Dalam versi PSP ini, ada mode baru yang ditambahkan untuk mengobati kekecewaan soal downgrade grafis dan hilangnya online mode; Legion Mode. Saya pribadi merasa bahwa mini-game yang sebenarnya lebih mirip Endless Mode ini tidak seru-seru amat. Kalau diminta memilih, daripada memilih menghadapi segudang lawan CPU, lebih seru berhadapan dengan player lain di dunia maya. Mungkin sistem online server Arc System Works masih disempurnakan. Semoga saja bila port sekuelnya digarap (BlazBlue: Continuum Shift Portable anyone?) fitur duel online bisa diikutkan.
Secara keseluruhan, tambahan-tambahan lain untuk BlazBlue Portable ini digarap serius. Kalau kamu bosan bertarung di Arcade Mode, di sini disediakan Story Mode di mana kamu akan mengetahui jalan cerita setiap karakter lebih detail. Di sini terbukti bahwa BlazBlue memang sudah disiapkan menjadi franchise baru oleh sang pengembang. Semua jalan ceritanya masih tanggung dan mentah sekali dijelaskan. Tidak berlebihan kalau saya mengatakan ini baru prolog yang menceritakan latar belakang tiap karakter di universe ini. Untuk membantu gamer mengerti detailnya, bahkan ada presentasi humoris ala Tiger Dojo di Fate/Stay Night, di sini dinamai “Teach Me, Miss Litchy!”
So my verdict is… kalau kamu menghendaki sebuah game tarung berkualitas yang bisa kamu ajak jalan-jalan, BlazBlue Portable ini menjadi satu yang tak boleh dilewatkan. Ini adalah game yang langsung membuat saya ketagihan bermain game fighting lagi, genre yang jarang saya sentuh setelah dua bulan ketagihan bermain Street Fighter IV dari Capcom tahun lalu.
Final Verdict
Gameplay: 9.0
Walaupun rosternya hanya 12 orang, semuanya memiliki ciri yang berbeda. BlazBlue Portable termasuk beginner friendly sehingga kamu bisa cepat mempelajari jurus-jurusnya. Akan tetapi menguasai seorang karakter adalah cerita berbeda. Like every great fighting game, it takes a moment to learn – a lifetime to master. Kalau bosan dengan mode utamanya, selalu ada mode-mode lain yang bisa kamu coba. (PS: Jangan lewatkan tiap episode Miss Litchy!)
Walaupun rosternya hanya 12 orang, semuanya memiliki ciri yang berbeda. BlazBlue Portable termasuk beginner friendly sehingga kamu bisa cepat mempelajari jurus-jurusnya. Akan tetapi menguasai seorang karakter adalah cerita berbeda. Like every great fighting game, it takes a moment to learn – a lifetime to master. Kalau bosan dengan mode utamanya, selalu ada mode-mode lain yang bisa kamu coba. (PS: Jangan lewatkan tiap episode Miss Litchy!)
Graphic / Sound: 8.0
Saya sedikit ragu menentukan skor di sini. Kalau dibandingkan dengan versi konsol dan arcadenya, tentu saja versi PSPnya – menurut kata-kata editor IGN – bikin sakit mata. Tetapi kalau mau jujur dan membandingkannya dengan game fighting 2D di handheld Sony ini, BlazBlue Portable termasuk – kalau bukan yang – terbaik. Omong-omong soal setiap karakternya yang ajaib bentuknya, saya tidak akan heran kalau cosplayer mulai berpose sebagai Ragna atau Noel begitu game ini mendaki tangga popularitas.
Saya sedikit ragu menentukan skor di sini. Kalau dibandingkan dengan versi konsol dan arcadenya, tentu saja versi PSPnya – menurut kata-kata editor IGN – bikin sakit mata. Tetapi kalau mau jujur dan membandingkannya dengan game fighting 2D di handheld Sony ini, BlazBlue Portable termasuk – kalau bukan yang – terbaik. Omong-omong soal setiap karakternya yang ajaib bentuknya, saya tidak akan heran kalau cosplayer mulai berpose sebagai Ragna atau Noel begitu game ini mendaki tangga popularitas.
Play Time: 8.5
Sayang game ini tidak memiliki fasilitas online play untuk mencari lawan di dunia maya. Seandainya saja ada, saya takkan ragu memberinya nilai 10. Saya pribadi menganggap versi PSPnya sebagai training groundku, di mana setelah menggodok diri di kawah candradimuka, saya siap bertarung di arcade… (kalau saya bisa menemukannya di kotaku anyway).
Sayang game ini tidak memiliki fasilitas online play untuk mencari lawan di dunia maya. Seandainya saja ada, saya takkan ragu memberinya nilai 10. Saya pribadi menganggap versi PSPnya sebagai training groundku, di mana setelah menggodok diri di kawah candradimuka, saya siap bertarung di arcade… (kalau saya bisa menemukannya di kotaku anyway).
Overall: 8.5
Game Details
Developer: Arc System Works
Publisher: Aksys Games
Genre: 2D Fighting
Developer: Arc System Works
Publisher: Aksys Games
Genre: 2D Fighting