Adegan film tentang kiamat, '2012' besutan sutradara Jerman Roland  Emmerich menunjukkan bahwa Benua Afrika terangkat dan selamat dari  bencana tsunami raksasa. 
Afrika menjadi tempat perlindungan umat  manusia dari bencana tersebut dan menjadi wilayah untuk memulai hidup  dan peradaban yang sama sekali baru.
Tak ada hubungannya memang,  namun para ahli berpendapat Afrika menjadi lokasi penyelamatan manusia  dari kepunahan pada zaman es (ice age). 
Menurut  ilmuwan, segaris pulau di perairan selatan Afrika menjadi  tempat  pengungsian terakhir bagi sekelompok kecil manusia  pertama yang  berhasil selamat pada zaman es, ketika spesies di tempat lain tidak  mampu bertahan. 
Tanah tersebut, oleh para  ilmuwan disebut  sebagai "Taman Eden",  kemungkinan merupakan  satu-satunya tempat di  Afrika yang  tetap bisa dihuni saat zaman es  yang dimulai sekitar 195  ribu  tahun lalu.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan menunjukkan  bagaimana kombinasi antara vegetasi subur di daratan dengan arus laut  yang kaya nutrisi menciptakan sebuah sumber makanan yang bisa menolong  manusia awal melewati perubahan iklim yang merusak tersebut.
"Sesaat  setelah Homo Sapiens pertama berevolusi, kondisi iklim yang sulit  hampir memunsnahkan spesies kita," kata Profesor Curtis Marean dari  Institute of Human Origins di Arizona State University seperti dikutip  dari News.com.au, Senin, 26 Juli 2010.
"Penemuan  baru-baru ini menunjukkan bahwa populasi kecil yang menjadi awal mula  seluruh manusia hari ini bertahan dengan cara mengeksploitasi kombinasi  unik di sepanjang perairan selatan Afrika," terang Marean.
Pendapat  bahwa manusia pertama di masa lalu mengalami penyusutan jumlah hingga  tersisa sekelompok kecil populasi muncul dari sejumlah penelitian. 
Penelitian  tersebut  juga menunjukkan bahwa manusia modern memiliki keberagaman   genetik yang jauh lebih banyak dibanding spesies lain.
Beberapa  ilmuwan mengatakan, populasi manusia bisa turun ke tingkat paling rendah  beberapa ratus individu selama periode tersebut. Sedangkan ilmuwan lain  mengatakan bukti-bukti yang menguatkan teori ini masih kurang.
Dalam  studi ini, Marean menemukan bahwa gua-gua terisolasi di sekitar tempat  bernama Pinnacle Point, Afrika Selatan -- 386  kilometer timur Cape Town  -- kaya akan artefak kuno buatan manusia di masa-masa awal kehidupan.
Profesor  Marean dan rekan-rekannya yakin kalau gua-gua tersebut mengandung  sisa-sisa arkeologi sejak 164 ribu tahun lalu atau bahkan lebih kuno  lagi.
Peninggalan-peninggalan tersebut juga menunjukkan bahwa   meski kehidupan yang sulit dihadapi oleh manusia pertama lain di  tempat  lain, penghuni Pinnacle Point hidup tak berkekurangan.(np)
http://dunia.vivanews.com/news/read/167016-afrika--tempat-manusia-selamat-dari-kepunahan
