Sebuah perayaan besar tahunan di Jerman, Oktoberfest, kini juga bisa  dinikmati di Jakarta. Restoran khas Jerman, yang berada di Hotel  Indonesia Kempinski, Paulaner Brauhaus, menyelenggarakan perayaan  Oktoberfest untuk pertama kalinya.
Perayaan tentunya akan  menampilkan kemeriahan yang tidak biasa. Ada menu platter yang khusus  disajikan selama perayaan Oktoberfest, juga ada tari-tarian khas Bavaria  yang penarinya khusus mengenakan lederhosen (kostum tradisional khas  Bavaria). Sebuah band juga didatangkan khusus dari Jerman, yaitu  Donautal Duo Band.
"Band ini sangat unik, bukan hanya bernyanyi  dan bermain musik. Mereka juga tampil dengan penuh nuansa komedi,  berganti-ganti baju, sangat menghibur," kata Berta Alexandra, Public  Relations Hotel Indonesia Kempinski, saat ditemui 28 Oktober 2010,  kemarin.
Sesuai tradisi, pada perayaan Oktoberfest disajikan bir  khusus yang dibuat sesuai dengan aturan Bavarian Purity Law. Bir harus  terdiri dari tidak lebih dari air, ragi, hop dan malt. Bir ini dibuat  berdasarkan resep yang berasal dari abad ke-19, dengan warna bir dan  rasa sama seperti yang disajikan 200 tahun lalu.
"Warna bir kuning kecoklatan dengan rasa dan aroma yang sangat khas," ujar Bertha menambahkan.
Perayaan  akan berlangsung dari 28 Oktober hingga 7 November 2010 mendatang.  Karena cukup banyak pengunjung, jika Anda ingin menikmati suasana  Oktoberfest di Paulaner Brauhaus, sebaiknya lakukan pemesanan terlebih  dahulu, terutama untuk makan malam. Sambil menikmati makan malam, Anda  bisa menikmati penampilan Donautal Duo Band yang sangat menghibur mulai  pukul 20.00 WIB.
Sejarah Oktoberfest
Perayaan  Oktoberfest berawal dari pernikahan Crown Prince Ludwig dan Princess  Therese of Saxe-Hildburghausen. Bir Oktoberfest ala Munich dibuat untuk  merayakan pernikahan tersebut yang jatuh pada tanggal 17 Oktober 1810. 
Untuk  merayakan pernikahan ada juga pacuan kuda, makanan lezat, musik dan  tarian di padang rumput di luar tembok Munich. Sejak itu, tempat  perayaan tersebut diberi nama Theresienwiese atau "Wiesn" dalam dialek  Bavaria. Untuk menyenangkan rakyatnya, pengadilan Kerjaan Bavaria  memutuskan untuk mengulang perayaan yang sama tiap tahunnya, yang  dikenal dengan Oktoberfest.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/185631-semarak-oktoberfest-di-jakarta